Jumat, 08 Februari 2013

Smile Maker



Premis mayor : semua temen yang aku miliki adalah orang yang special
Premis minor : kalian adalah temen-temen aku
Kesimpulan : kalian adalah orang-orang yang special
Malem ini, aku merasakan adanya hal-hal magis yang tersembunyi dari kado 19 tahun ku yang TELAT diberikan oleh pembuatnya, seseorang yang mengaku dirinya sebagai Patrick dan orang yang sama yang mengclaim aku sebagai Spongebob. Eww
Kado yang ajaib, yang hanya orang-orang tertentu saja lah yang bisa merasakan adanya gejolak-gejolak rasa kebahagian bila melihatnya. kekuatan dari kado ini membukakan lagi gudang kenangan saat aku berada pada suatu masa ketika kami semua menyadari bahwa tak lama lagi, kami terbebas dari aturan yang mewajibkan untuk hadir tiap hari senin sampai jumat jam 06.45 14.15, terbebas dari kewajiban untuk mematung menatap kain berwarna merah putih di hari senin pagi sembari merasakan aliran-aliran keringat yang membasahi kulit kering kami, terbebas dari kewajiban untuk memakai benda hitam kelam bertali, plus kain pembungkus kaki berwarna putih semata kaki yang di kenakan di daerah kaki tentunya, menyadari bahwa tinggal beberapa kicauan burung disetiap pagi hari lagi, kami akan melepaskan baju putih broken white dan bawahan abu membosankan menjadi pakaian layak yang kami ingin kenakan tanpa terikat dengan aturan-aturan yang mengekang kami, dan menyadari bahwa setelah beberapa kali bumi berotasi lagi, maka kami akan BERPISAH.
Aku pun menemukan sehelai tali di gugang kenanganku. Tali yang bila aku mengikutinya, aku terbawa ke suatu masa saat aku mengatakan premis-premis di atas didepan beberapa orang sambil memegang tangan hangat mereka, tangan yang seakan-akan saling berpegang erat satu sama lain, tangan yang mengisyaratkan sesuatu yang bermakna tetap seperti ini, tetap berada disini dan jangan pergi.
Aku mengingat dengan baik apa yang aku katankan waktu itu. Ya, kalian special. Taukah kalian bahwa aku bersungguh-sungguh mengungkapkannya?
Mungkin sama seperti hal bodoh yang dialami oleh bella swan yang tidak menyadari bahwa sebenarnya dia mencintai Jacob Black. Dia selalu merasa bahagia saat bersama Jacob, merasa tenang, merasa luka yang ditinggalkan Edward Cullen terobati saat dia tertawa bersama Jacob. Dan aku pun sama. Dulu mungkin aku tidak menyadari bahwa sebenarnya kalian penting dihidup aku. Tapi, dialam bawah sadar aku, aku merasakan adanya kebahagian saat kita semua berkumpul, saat kita semua tertawa, saat kita semua rujuk kembali setelah diterpa badai keegoisan dan kelabilan remaja, dan saat kita saling menghibur satu sama lain ketika sedang ditimpa virus kegalauan. Dan satu hal lagi yang penting, kalian bagaikan smile maker. Karena, ga peduli sebesar apa kita berantem, seberapa sering kita kesel satu sama lain, seberapa parah kita terluka satu sama lain, seberapa wawnya kekecewaan yg sempet kita lalui, kita pasti bisa tersenyum lagi, aku pasti tersenyum lagi, dan kalian berhasil membuat senyuman persahabatan lagi.
Persahabatan itu bukan sekedar buat nemenin kita jajan atau apapun itu, hanya karena takut dikira orang ga punya temen atau maksud lain. Persahabatan itu, saat dimana kita merasa sempurna dan bahagia saat kita semua bersama, dan ada perasaan kurang bila salah satu dari kita ga ada. Persahabatan itu, tempat dimana kita bisa menjadi diri sendiri, tanpa khawatir bakal dijauhin, karena kita tau, sahabat kita ga akan ninggalin kita seburuk apa pun diri kita. Sahabat itu, rela berantem demi membuat sahabatnya menjadi lebih baik. Sahabat itu tulus nolongin dan tanpa pamrih. Sahabat itu, tempat dimana kita bisa tertawa dengan sangat lepas, tanpa peduli seberapa geje dan seapa banget pun hal yang kita ketawain. Kadang, saat si sahabat itu perlu bantuan sahabatnya, dan pada saat itu juga orang-orang lain banyak yang minta pertolongan pada sahabatnya, dia mengurungkan niatnya untuk meminta bantuan sahabatnya dengan alasan takut nambah ngerepotin sahabatnya itu. Sahabat itu ga memanfaatkan. Sahabat itu apa adannya. Sahabat itu bukan cuman penghibur doang. sahabat itu smile maker. Sahabat itu, kalian.
Memang bukan masalah yang berat jika saat aku berjalan aku hanya menemukan sepasang kaki ku sajalah yang menyusuri jalanan. Bukan masalah yang berat pula, saat aku menangis, air mataku hanya di hapus oleh tanganku sendiri. Ga masalah, jika saat aku bahagia, aku menyimpan kebahagiaanku sendiri hanya untuk aku. Ga masalah juga saat aku ulang tahun, ga ada satu orang pun yang inget ulang tahun aku.
Tapi, aku pasti lebih merasa bahagia saat aku menemukan beberapa pasang kaki kalian yang menemaniku berjalan, saat aku menangis di bahu kalian, saat kalian mengusapkan telapak tangan dipunggungku untuk menguatkanku, saat aku bisa berbagi cerita kebahagiaanku pada kalian, saat kalian mengucapkan beribu macam jenis kata selamat ulang tahun dan doa tulus kalian. Dan aku yakin, masih banyak lagi kebahagian yang bisa aku dapetin bareng kalian daripada hanya aku sendiri yang mendapatkannya.
So, thanks all.


*Smile Maker : Andi Ternry Halimahtussadiyah, Eka Ratnasari, R. Rachmi Aulia, Rismayanti Eka Prayudha, Siti Rodiah, Zulfi Nadhia Cahyani.