Minggu, 03 April 2016

Love at first sight

Jadi sebenarnya, ini cuman copy-Paste doang dr tumblr sih. Jadi ceritanya, blog teramat sangat jarang dibuka dibanding tumblr kan, trus pas barusan beres post ini yang di tumblr sempet merasa bersalah gitu lah sama blog kaya jarang di postin gitu, takut dia merasa dianak tirikan hehe ngomong naon git.

Oke, jadi saya Anggita Putri Sumarna ingin bercerita mengenai apa yang dulu pernah saya rasakan dan sempat saya tulis di buku catatan harian Anggita hehe (oke, mungkin orang menyebutnya Diary. Tapi Please untuk menyenangkan hati saya, saya memohon dengan sangat, sebut saja buku ini catatan harian, atau mungkin jurnal, atau laporan praktikum kehidupan. Terimakasih).

Sebagai seorang makhluk ciptaan Tuhan, kita tentunya ngga akan pernah tau apa yang akan terjadi sama kita kedepannya. Kematian, Kesehatan, Pertemuan, Jodoh, Kesedihan, Kebahagiaan, bahkan untuk perasaan pun kita ga akan pernah tau sama siapa aja nanti kita bakal Jatuh Cinta. Ya, hidup adalah misteri Ilahi yang bisa membuat hidup seseorang menjadi galau dan bingung dengan keputusan apa yang harus dia ambil.
Sebelumnya sih masih biasa aja, hanya sebuah serangkaian takdir Tuhan yang mempertemukan seorang anak Hawa  dan seorang anak Adam yang tidak memiliki secuil pun perasaan terhadap satu sama lain. Hanya sebuah pertemuan yang biasa saja, tidak spesial dan hanya sekedar menghasilkan sebuah nama tambahan untuk daftar seseorang yang mereka kenal. Hanya sebatas tau siapa nama si pria dan siapa nama si wanita.
Ga ada scene perkenalan, ga ada scene jabat tangan, ga ada scene saling menyebutkan nama. Hanya sekedar tau dari pihak ketiga, dan semua terasa sangat biasa dan sangat normal. Hingga tiba akhirnya pada scene si pria tiba-tiba mengajak makan si wanita dengan alasan yang mungkin normal, wajar dan biasa saja bagi si pria. Mereka makan berdua, mereka duduk bersebrangan dan mereka saling berbicara satu sama lain.

Saat semuanya mungkin normal, entah apa yang ada dipikiran si wanita, saat dia duduk di hadapan si pria, saat si pria makan, ngobrol dan saat mata mereka bertemu, si wanita seakan menjadi bingung dengan apa yang terjadi pada saat itu. Yang dia tau hanya sepasang mata berwarna coklat yang sebelumnya tidak disadarinya mulai membuat perhatiannya teralih. Hanya sepasang mata coklat, dan wanita ini menyukainnya. Sepasang mata coklat yang membuat si wanita menyadari bahwa dia begitu nyaman berada pada scene itu. Tatapan dari sepasang mata coklat yang membuat si wanita hanya ingin terus berada di scene itu dan berharap makanan si pria ga akan pernah habis ataupun berharap agar semua jarum detik pada seluruh dunia ini akan lepas serentak sehingga perlu waktu yang lama untuk mengubah dari detik kesatu menjadi detik kedua.

Just a little tihings. Cuman makan siang doang. Hal yan mungkin biasa atau bahkan emang sebenernya biasa buat seluruh manusia di bumi ini, bahkan mungkin termasuk bagi si pria pun seperti itu. Just a Lunch. Ga ada maksud lain, cuman sekedar makan siang yang biasa dan ga ada niatan spesial yang tersirat atau pun tersurat dari ajakan makan siang itu, It is just a little things.
Tapi entah bego oon atau apalah namanya itu, hal yang biasa itu terasa ga biasa bagi si cewe. Mata coklat itu membuat anak hawa itu tertunduk malu. Tawa si pria itu membuat si wanita ini melambung sekaligus terjatuh. Dan langkah si pria ini seakan bagaikan arah tujuan bagi si anak hawa ini.
So, I honestly have no idea that you would become so important person in my life when i first spoke to you, a boy with the biggest brown eyes.

Hehehehehe terdengar lebay dan menjijikan? haha Bodo amaaaaat

Kamis, 07 Januari 2016

Sapa sapa

Haiiii halaw bakekok
Ehe
Hmmm yaaaa sudah lama yah
Masihkah ada yang berkenan baca? Ehe ga ada jg gapapa sih, it's okey, I'm fine thanks and you?

Hmmmm.... yaaa....
Jadiiii, setelah sekian lama menggeluti dunia nyata, sekarang saya balik lagi nengok blog saya yang usang bagai album biru yang berdebu hehe. Jadiii, mantemaaaan yang setia membaca ( yaaa kalo ada hehe), setelah saya baca-baca lagi post saya sebelum-sebelumnya, ternyata cukup menggelikan beberapa hehe. Yaudah lah yah gpp, I was young. Eh... still young deh.

Hmmm jadi ini hanyalah seonggok (hehe apaan sih seonggok) post yang isinya basa-basi doang. Ga penting sih sebenernya, nyampah dikit ehe. Iya... jadi gituuu. Pokonya intinya yaaa saya pengen coba menuangkan apa yang saya pikirkan lagi lewat blog si sayang ini.

Diliat dari post sebelumnya, tanpa disadari udah banyak banget perubahan jiwa raga pikiran dan apapun itu dalam diri saya. Alhamdulillah tumbuh. Setelah sekian lama, banyak sekali kejadian, pengalaman, lamunan-lamunan yang sebenarnya ingin saya curahkan kepada si blog sayang ini, cuman yaaa karna terhalang kemageran dan ketypoan, jadi paling cuman saya tulis di jurnal doang hehe dan bahkan ada yg cuman dipikirin doang dan ga ditulis atau diketik, apalagi di publish.

Laluuuu....
Yaudah tamat. Jadi stay tune sajalah yah. Kali aja ada post berikutnya lagi yang aga berbobot. Kali ajaaaa......
Yaaaa doakan saja lah
Itu juga kalau masih ada yang mau baca, ngga juga gapapa. Yaaaa.. kali aja lagi bosen ga ada kerjaan, atau ga sengaja masuk ke blog ini, atau apalah bebas. Hehe
Oke, see ya😉

P.S btw mohon maaf jika berantakan dan mungkin ada yang typo. Tpi sesungguhnya jikalau anda tau, tulisan diatas sudah saya edit lagi karena awalnya banyak typo bertaburan. Dan gatau sih, ini nulisnya bukan di leptop, jd gatau deh jadinya amburadul atau gimana, ehehehehehehe

Senin, 06 Mei 2013

Think, thinky, thinkers, thinkthinkthink




Pernah ga kamu berpikir tentang siapa kamu sebenernya?
Pernah ga kamu berpikir tentang siapa dia sebenarnya?
Pernahkah kamu bertanya “apakah kami pantas?”
Baru-baru ini aku menemukan ini :

“only women think about love. Men just love, they don’t think”
Sesaat setelah baca itu, aku tiba-tiba stuck in the moment (hahahaha). ” only women think about love”  Yaaaa…. aga sedikit tersindir sih, cuman “men just love, they don’t think”  is that true???

Yap, aku women dan aku think about love
Setiap kali aku “ngeceng” orang, (bentar, jikalau anda bertanya kenapa ada tanda “__”, itu berarti ngeceng dalam artian sebenarnya. Eh? Apa sih? Emang ada ngeceng yang ga sebenernya? Emang arti ngeceng apa?  Engga, ya maksudnya bukan ngeceng yang ecek-ecek kaya liat orang yang aga-aga blingbling lewat, terus tanpa mikir bilang ‘aku ngeceng orang ituuuu’ dan saat besoknya lagi dia lewat trus temen kamu bilang ‘tuh kecengan kamu’ dan kamu menjawab ‘hah? siapa dia? Ko familiar ya?’ haha aku tau itu bego. ya pokonya, entah itu kagum, terpesona ataupun suka, aku menyebut semua itu ngeceng. Hehe) okey, kita balik ke topik semula. Setiap kali aku “ngeceng” orang, selalu aja banyak pertanyaan yang luntang-lantung di kepala aku. Contohnya:
He’s awesome, I like him, what must I do? (haha sorry so inggris, soalnya pas di translate ke Indonesia, ko malah tampak menjijikan ya?)
Saat saya memikirkan anda, apa mungkin anda memikirkan saya?
Apa saya pantas untuk sekedar berjalan mendampingi anda?
Apa saya cukup cantik untuk sekedar  berada disebelah anda?
Apa saya cukup pintar untuk sekedar berbicara dengan anda?
Jika kita saling memiliki, apakah anda bangga memiliki saya seperti saya bangga memiliki anda?
Kehadiran anda membuat saya tidak harus bermimpi untuk bisa bahagia, dan apakan kehadiran saya begitu juga menurut anda?
Jika saya bahagia karna anda, apakah anda akan bahagia karna saya?

Ya, itu beberapa contoh dari pertanyaan-pertanyaan yang saya pikirkan. Mungkin anda bertanya “apaan sih git, ngeceng doang ko pake mikir? Ribet amat” dan saya akan menjawab “ya, bae weee, segimana aku. Emang ini yang aku pikirin ko. Maklumin aja, biasa, ibu-ibu”. Mungkin dengan entengnya aku bakal jawab gitu. Tapi sebenernya yang aku pikirin, aku cuman takut disaat suatu hari nanti rasa ngeceng itu berkembang dari suka, menjadi sayang bahkan berubah jadi cinta (kata itu aku coret karna ga tau kenapa tampak menjijikan dan selalu berhasil bikin aku bergidig) ulang, Tapi sebenernya yang aku pikirin, aku cuman takut disaat suatu hari nanti rasa ngeceng itu berkembang dari suka, menjadi sayang bahkan berubah jadi cinta, aku takut kalo aku ga siap menerima jawaban “TIDAK” dari setiap pertanyaan-pertanyaan di atas (ya kecuali dari pertanyaan yang so inggris itu).

   “He’s awesome, I like him, what must I do?” itu merupakan pertanyaan pertama yang membuat aku harus menentukan pilihan. Antara berhenti ngeceng atau ngebiarin ke’ngecengan’ini berkembang. Berhenti ngeceng, ya berarti aku harus berusaha menyugestikan otak aku kalo…”stop, git!! Perbedaannya terlalu jauh!! Tekanan batin,git!!” ya….. antara CUPU karena ga berani menjalankan peran sebagai Oh Ha Ni yang dengan sekian banyak kekurangannya tetap berani mencintai Baek Seung Jo yang superrrrr duperrrr perfectoooo di drama Naughty kiss,atau SADAR DIRI karena mengetahui kalo ‘aku hanyalah semut dan dia adalah elang’-dikutip dari puisi karya Fadli Uwais Elqoni yang ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran bahasa Indonesia pas era rok/celana abu dulu-. Atau ngebiarin ke’ngecengan’ini tumbuh, berkembang, memuncak hingga membuat bilik yang ada di hati ini ga mampu untuk membendung luapan-luapan rasa itu, membuat diri menjadi sulit membedakan mana yang benar dan salah, membuat saluran neuron otakku gagal naik banding karena ketok palu dari sang majlis hakim yang ada di hati ini, membuat aku menjadi sosok yang just love, and don’t think about love, and loving someone with all my heart.  Tampak serem? Ya, emang!!. Mangkanya, mungkin itulah yang membuat saya mikir lagi tentang “ngeceng beneran”.

Orang bilang “jangan buat diri kamu terlalu mencintai seseorang”. Ya, aku akan berpegang teguh pada selogan itu. Because, No matter what kind of love that you feel, You can’t change how people feel about you, so don’t try. Ya…… entahlah, aku aja ga tau butuh seberapa lama hingga aku mampu bangkit dari efek samping yang ditimbulkan oleh perasaan yang terlalu mencintai  itu. Jadi, ya…. Sekarang cari aman dulu deh, because Life is so short, do whatever makes you happy. and…. Be with whoever makes you smile (eh… ups)
Hahahahahahahahahahahaha